Ponpes al-Mubarok

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Sejarah Pondok Pesantren Al-Mubarok
Hasil wawancara pada tanggal 30 Mei 2007,  dari pendirinya yaitu Bapak Ustadz Khoirudin Thohir, bahwasannya pada awalnya beliau tidak ada niatan untuk mendirikan sebuah pondok pesantren. Tetapi semua berawal dari pembuatan mushola pada tahun 2001. Setelah pembangunan selesai ada dua orang anak yang datang kepada beliau untuk meminta diajarkan qiro’atul qur’an.
Hari berganti hari semakin bertambah menjadi sepuluh anak dengan bertambahnya anak yang mengaji disitu maka, beliau membuat  tempat penampungan yang sederhana disamping rumah beliau, penampungan tersebut terbuat dari bambu dan kayu. Tempat tersebut yang bisa untuk istirahat disiang hari dan tidur dimalam hari.
Akhirnya seiring dengan berjalannya waktu beliau menata niat, tujuan beliau yaitu : mengembangkan syariat Islam melalui SBQ (seni baca al_Qur’an). Pada tahun 2003 pondok pesantren tersebut belum memiliki nama, itupun berselang selama tiga tahun. Seiring dengan perkembangan pondok pesantren tersebut banyak orang-orang ataupun masyarakat setempat yang memberikan masukan, agar diberikan nama pada pondok pesantrennya tersebut.
Bapak Ustadz Khoirudin Thohir memiliki teman yang berada di Depag Kab. Madiun sehingga beliau diberi masukan agar segera memberikan sebuah nama untuk pondok tersebut dan meminta perizinan dari Depag., dengan demikian maka pondok pesantren yang berada di Desa Pagotan Kec. Geger Kab. Madiun tersebut diberi nama “Ponpes Al-Mubarok”.     
Dalam pondok pesantren tersebut dikembangkan ataupun mempelajari seni baca al-Qur’an dan juga kitab-kitab kuning yang kurikulumnya dibuat sendiri. Muridnya untuk saat ini, dengan perincian sebagai berikiut : 19 orang laki-laki dan 12 orang perempuan yang kesemuanya menetap dalam asrama pondok pesantren Al-Mubarok. Pondok pesantren tersebut memang masing muda, sehingga masih banyak kelengkapan yang belum selesai. Sehingga pada tahun-tahun ini masih dalam persiapan yang lebih matang dan akan bersaing dengan lembaga lain dalam hal pendidikan pada masa yang akan datang.    

B.  Biografi Pendiri
Nama lengkap pendirinya yaitu Bapak Ustadz Khoirudin Thohir, beliau dilahirkan didesa Tempursari- Sambirejo Kab. Madiun. Pendidikan beliau berawal dari SD di Campursari, emudian melanjutkan kejenjang SMP, dan meneruskan lagi ke MMA di Uteran Geger Madiun. Setamat dari MMA ia melanjutkan lagi pendidikannya di Ponpes Lirboyo Kediri. Dipondok Lirboyo Kediri beliau belajar ilmu-ilmu agama sesuai dengan kurikulum yang ada di ponpes Lirboyo tersebut. Disamping ia mempelari ilmu-ilmu agama tersebut ia juga belajar tentang ilmu seni qiro’ati, tapi itu hanya sekedarnya saja.
Sepulang dari pondok pesantern ia menikah dengan seorang gadis yang berasal dari Desa Pagotan, sehingga ia bertempat tinggal dengan istinya di Pagotan. Setelah menikah ia bekerja sebagai kepala sekolah di MA TRI BAKTI Pagotan selama sembilan tahun, disamping kepala sekolah ia juga sebagai guru ilmu falak dan juga ilmu faro’id. Karena ia pendidikannya dulu sampai pada tingkat MA, oleh Depag Madiun di Sekolahkan pada program D2, karena ia menjabat sebagai kepala sekolah. Pada tahun 2003 ia berhenti sebagai kepala sekolah karena sudah dua periode ia memimpin MA TRI BAKTI. Tetapi setelah ia tidak jadi kepala sekolah, ia tetap mengajar pada ilmu-ilmu falaq dan juga faro’id, disamping itu di pondok pesantrennya juga mengajar seni baca al-Qur’an dan bergagai kitab kuning    



C.  Kegiatan, Metode dan Pelajaran
Metode yang digunakan di pondok pesantren tersebut adalah sorogan yaitu mengajukan sebuah kitab kepada Ustadz untuk dibaca dihadapannya. Kesalahan dalam membacanya itu langsung dibenarkan oleh Ustadz,  bisa disebut sebagai proses belajar mengajar individual.
Untuk metode yang kedua yaitu metode wetonan yakni seorang Ustadz membaca sutu kitab dalam waktu tertentu, sedangkan santrinya membawa kitab yang sama, lalu santri mendengarkan dan menyimak bacaan Ustadz, bisa disebut sebagai proses belajar mengajar kolektif. Kedua metode tersebut digunakan dipondok pesantren Al-Mubarok karena memang disitu hanya mengajarkan kitab-kitab kuning dan seni baca al_Qur’an.  
Kegiatan di pondok pesantren tersebut yaitu, para santrinya sekolah diluar pondok pesantren karena belum ada sekolah formal dalam komplek pondok tersebut. Materi ataupun pelajaran yang diajarkannya dipondok pesantren ini meliputi kitab-kitab kuning dan juga seni baca al-Qur’an. Diantara kitab-kitab tersebut yang di ajarkan yaitu kitab Hadis, Tafsir, Fiqh. Kegiatan ataupun jadwal dalam pondok pesantren tersebut diantaranya ba’da sholat magrib yaitu dengan mengaji kitab kuning Jawahirul Bukhori, setelah itu ba’da sholat Isyak mengaji Kitab Jalalain, dan kemudian para santri sekolah di madrasah diniyah di lembaga Ma’arif Desa Pagotan,  dan  ba’da ashar mengaji kitab Fatkhul Khorib.
Adapun kegiatan ekstra pondok pesantren yaitu dengan mengadakan ataupun latihan sholawat habsi atau hadroh pada waktu malam jum’at ba’da magrib selasa malam rabu. 



D.  Struktur Organisasi
Susunan Pengurus Pengurus Pondok Pesantren Al-Mubarok
RT 08 Desa Pagotan Kec. Geger kab. Madiun

1. Pelindung                            : Kepala Desa Pagotan
2. Penasehat                            : Ustadz Khoirudin Thohir
3. Ketua                                  : Ahmad Zawawi
: Ihwan Husnul Haris
4. Sekretaris                            : M. Khahfi
                                                : Fauzi Al-Khorib.
5. Bendahar                             : M. Rofi’i Yusuf
                                                : Ali Ghozali Yusuf
6. Seksi pendidikan                 : Dana Masthofarin
                                                : Hanik Sa’idah
7. Seksi Penggalian Dana        : Baharuddin Yusuf
                                                : Lukman Hakim





Pengurus PP. Al-Mubarok




Ahmad Zawawi
Ketua










M. Kahfi Halimi
Sekretaris




Pengasuh PP. Al-Mubarok






Ustadz M.Khoirudin Thohir



Denah Lokasi

Baratselatantimur Utara Ke MadiunKe Ponorogo Ke Dagangan

PG. Pagotan
 
Pasar Pagotan
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia dalam pandangan kejawen

Proposal isra' mi'raj

Urgensi Kontruksi ilmu kalam dalam studi